...welcome to my blog...
a place where we can toast & drink
a place where we can share & comment
a place where there no bullshit & everybody can come

Senin, 14 Februari 2011

Karya Ilmiah SMA


MINAT BACA NOVEL SISWA KELAS XI-IA SMA NEGERI 1 PASURUAN





Karya tulis ini dikerjakan dalam rangka pembelajaran Bahasa Indonesia
















 



























Disusun oleh:
Anita Puspita R. (XI IA-2/04)
Dian Lestari W. (XI IA-2/12)
M. Sulaiman (XI IA-2/24)
Rony Setiawan (XI IA-2/38)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan pasti merasa penat dan lelah. Oleh karena itu diperlukan media rekreatif untuk menyegarkan kembali pikiran siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan. Salah satu media rekreatif tersebut adalah novel. Dijelaskan dalam “The American College Dictionary” bahwa novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, melukiskan para tokoh, gerak, serta adegan kehidupan nyata yang representative dalam suatu alur atau suatu keadaan agak kacau atau kusut (Henry Guntur Tarigan 1960:83).
Minat baca siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan tergolong besar. Banyak diantara mereka yang membaca novel diantara waktu luangnya untuk melepas penat. Jenis novel yang diminati oleh siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan pun beragam. Mulai dari roman, horror, petualangan, terjemahan, detektif, dan kepahlawanan.
Dengan membaca novel banyak sekali manfaat yang diperoleh oleh siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan. Manfaat tersebut meliputi makna yang dikandung novel dapat menjadi hikmah dan pelajaran hidup serta gaya bahasa yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengadakan penelitian guna mengetahui sejaun mana minat baca novel siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
                        Bagaimanakah minat baca novel siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan?
                        Mengapa siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan mempunyai minat baca yang tinggi terhadap novel?
                        Seberapa besar persentase siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan yang mempunyai minat yang tinggi terhadap novel?
                        Jenis novel apakah yang paling sering diminati siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan?
1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
                        Mengetahui sejauh mana minat baca siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan
                        Mengetahui sebab-sebab siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan mempunyai minat baca yang tinggi terhadap novel
                        Mengetahui jumlah siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan yang mempunyai minat yang tinggi terhadap novel
                        Mengetahui jenis novel yang paling diminati siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan.
1.4  Manfaat Penelitian
                        Memberi informasi mengenai seberapa jauh minat baca novel siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan.
                        Meningkatkan minat baca novel siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan.
                        Menambah pengetahuan tentang minat baca novel siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan.
                        Mengarahkan siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan terhadap novel yang akan dibaca.
1.5  Asumsi
1.5.1        Siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan tetap membaca novel meskipun bukan merupakan tugas sekolah.
1.5.2        Siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan sering pergi ke toko buku untuk membeli novel.
1.6  Hipotesis
1.6.1        Minat baca novel siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan cukup tinggi.
1.6.2        Siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan  mempunyai yang tinggi terhadap novel karena didalam novel berisi cerita yang menarik.
1.6.3        Persentase siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan yang mempunyai minat yang tinggi terhadap novel adalah sekitar 70%.
1.6.4        Jenis novel yang paling sering diminati siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan adalah roman.













BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Minat
Hurlock (1993) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.
Crow and Crow (1984) menjabarkan bahwa minat dapat menunjukkan kemampuan untuk memperhatikan seseorang, Sesuatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut. Lebih lanjut, Crow and Crow menyebutkan bahwa minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan-dorongan, motif-motif dan respon-respon emosional.
Minat, menurut Chauhan (1978) pada orang dewasa menentukan aturan penting dalam perkembangan pribadi dan perilaku mereka. Minat adalah hal penting untuk mengerti individu dan menuntun aktivitas dimasa yang akan datang. Sedangkan Tampubolon (1993) mengemukakan bahwa minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.
Hal senada juga dikemukakan oleh Sandjaja (2005) bahwa suatu aktivitas akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat seseorang terhadap aktivitas tersebut, disini nampak bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas. Meichati (Sandjaja, 2005) mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas.
Aiken (Ginting, 2005) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan oleh Anastasia dan Urbina (Ginting, 2005). Selanjutnya, Ginting (2005) menjelaskan, minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Ditegaskan oleh Elliott et al (2000) bahwa minat adalah sebuah karakteristik tetap yang diekspresikan oleh hubungan antara seseorang dan aktivitas atau objek khusus.
Sutjipto (2001) menjelaskan bahwa minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya.  Artinya, minat harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar.  Karenanya minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Nunnally (Sutjipto, 2001) menjabarkan minat sebagai suatu ungkapan kecenderungan tentang kegiatan yang sering dilakukan setiap hari, sehingga kegiatan itu disukainya. Sedangkan Guilford (Sutjipto, 2001) menyatakan minat sebagai tendensi seseorang untuk berperilaku berdasarkan ketertarikannya pada jenis-jenis kegiatan tertentu.  Sementara itu Sax (Sutjipto, 2001) mendefinisikan bahwa minat sebagai kecenderungan seseorang terhadap kegiatan tertentu di atas kegiatan yang lainnya.  Sedangkan Crites (Sutjipto, 2001) mengemukakan bahwa minat seseorang terhadap sesuatu akan lebih terlihat apabila yang bersangkutan mempunyai rasa senang terhadap objek tersebut.
Hidi & Derson (Ormrod, 2003) berpendapat minat adalah bentuk dari motivasi intrinsik. Pengaruh positif minat akan membuat seseorang merasa tertarik untuk bereksperimen seperti merasakan kesenangan, kegembiraan, dan kesukaan. Garner (Ormrod, 2003) menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki minat terhadap apa yang dipelajari lebih dapat mengingatnya dalam jangka panjang dan menggunakannya kembali sebagai sebuah dasar untuk pembelajaran dimasa yang akan datang. Pintrich dan Schunk (1996) juga menyebutkan bahwa minat merupakan sebuah aspek penting dari motivasi yang mempengaruhi perhatian, belajar, berpikir dan prestasi.
Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga, yaitu minat pribadi, minat situasi dan minat dalam ciri psikologi.
a)   Minat pribadi, diartikan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang cenderung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat langsung membawa seseorang pada beberapa aktifitas atau topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum menyukai topik atau aktivitas tersebut, menimbulkan kesenangan pribadi serta topik atau aktivitas yang dijalani memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.
b)    Minat situasi merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi lingkungan.
c)    Minat dalam ciri psikologi merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang dengan ciri-ciri minat lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak hanya pada karena seseorang lebih menyukai sebuah aktivitas atau topik, tetapi karena aktivitas atau topik tersebut memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui lebih banyak mengenai topik atau aktivitas tersebut.
Dari beberapa definisi minat di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai minat, bahwa minat merupakan sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap, dimana aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira.
2.2 Membaca
2.2.1 Pengertian Membaca
Membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis (Smith, 1988: 14). Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya (Ahuja, 1999: 13).
Dengan kata lain, proses membaca adalah proses ganda, meliputi proses penglihatan dan proses tanggapan. Sebagai proses penglihatan, membaca bergantung pada kemampuan melihat simbol-simbol. Oleh karena itu, mata memainkan peranan penting (Wassman & Rinsky, 1993: 5).
Sebagai proses tanggapan, membaca menunjukkan interpretasi segala penguatan membaca, fasilitas lingkungan sekolah dan keterampilan dasar membaca sesuatu yang kita persepsi. Proses membaca juga meliputi identifikasi simbol-simbol bunyi dan mengumpulkan makna melalui simbol-simbol tersebut (Ahuja, 1999: 12).
Oleh karena itu, membaca dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami bahan bacaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau mendapatkan kesenangan.
2.2.2 Manfaat Membaca
Men Wilt Gray & Rogers (1995) menyebutkan beberapa manfaat membaca, antara lain:
1.  Meningkatkan pengembangan diri. Dengan membaca, seseorang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan. Sehingga daya nalarya berkembang dan berpandangan luas yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Seorang pustakawan harus banyak membaca untuk mengembangkan prestasi dan meningkatkan karir mereka.
2. Memenuhi tuntutan intelektual. Dengan membaca buku, pengetahuan bertambah dan perbendaharaan kata meningkat, melatih imajinasi dan daya pikir sehingga kepuasan intelektual terpenuhi.
3.  Memenuhi kepentingan hidup. Dengan membaca, seseorang akan memperoleh pengetahuan praktis yang berguna dalam kehidupan sehari-nari. MisaJnya membaca cara perawatan buku, maka akan diperoleh pengetahuan perawatan buku.
4.  Meningkatkan minat terhadap suatu bidang. Seseorang yang senang buku internet misalnya dengan makin sering membaca buku-buku tentang internet, minatnya akan meningkat untuk mempelajarinya lebih rnendalarn.
5.  Mengetahui hal-hal yang actual. Dengan membaca seseorang dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan tanpa harus pergi ke lokasi, misalnya adanya gempa bumi, banjir, kebakaran dan peristiwa lain.
2.3 Pengertian Minat Baca
Pengertian minat baca menurut Supriyono (1998) adalah dorongan yang timbul, gairah maupun keinginan yang besar pada diri manusia yang menyebabkan ia menaruh perhatian pada kegiatan membaca. Dengan dorongan ini akan memacu seseorang untuk maju.
Minat baca oleh Muhammad Afzan Abadi (2007) didefinisikan sebagai tingkat kesenangan yang kuat (excitement) dalam melakukan kegiatan membaca yang dipilih seseorang karena kegiatan tersebut menyenangkan dan memberi nilai kepada dirinya.
Dari uraian di atas, minat baca disimpulkan sebagai dorongan yang kuat untuk membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan, memberi nilai-nilai, serta membantu yang bersangkutan untuk maju.
2.4 Pengertian Fiksi
Kata fiksi atau fiction diturunkan dari bahasa Latin fictio atau fictum yang berarti membentuk, membuat, mengadakan, menciptakan (Webster’s New Collegiate Dictionary, 1959:308). Dalam The American College Dictionary fiksi diartikan menjadi tiga bagian sebagai berikut:
a)   cabang dari sastra yang menyusun karya-karya narasi imajinatif, terutama dalam bentuk prosa.
b)   karya-karya dari jenis ini, seperti novel atau dongeng-dongeng.
c)   sesuatu yang diadakan, dibuat-buat, atau diimajinasikan, suatu cerita yang disusun (1960:448).
Definisi lain dijelaskan dalam The Advanced Learner’s Dictionary of Current English, yang berbunyi:
a)   karya-karya sastra seperti cerita, novel, dan roman.
b)   seni dan karya penulisan novel, cerita, dan sebagainya.
c)   apa-apa yang diciptakan dan diimajinasikan (dipertentangkan dengan kebenaran) (1960:45).
Selanjutnya, Cleanth Brooks et al menyatakan bahwa fiksi adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk membedakan uraian yang tidak bersifat historis dari uraian yang bersifat historis dengan penunjukan khusus pada sastra (1952:9).
Dari pendapat-pendapat yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fiksi adalah suatu karya sastra yang diciptakan dalam bentuk prosa, novel, dongeng, cerita, roman, dan sebagainya yang bersifat imajinatif dan tidak histories.
2.5 Novel
2.5.1 Pengertian Novel
Kata novel berasal dari kata Latin novellas yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti baru. Dikatakan baru karena apabila dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain, maka jenis novel ini muncul kemudian (Henry Guntur Tarigan, 1984:30).
Dalam The American College Dictionary dijelaskan bahwa novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut (1960:830).
Dalam The Advanced Learner’s Dictionary of Current English novel dijelaskan sebagai suatu cerita dengan suatu alur, cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif (1960:853).
Virginia Wolf mengatakan bahwa novel adalah sebuah eksplorasi atau suatu kronik penghidupan; merenungkan dan melukiskan dalam bentuk yang tertentu, pengaruh, ikatan, hasil, kehancuran atau tercapainya gerak-gerik manusia (Lubis, 1960:30).
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa novel adalah suatu cerita bersifat fiktif dan imajinatif yang menggambarkan kehidupan para tokohnya dalam suatu alur.
2.5.2 Jenis-jenis Novel
Menurut Mochtar Lubis, novel digolongkan menjadi enam jenis sebagai berikut:
a.       roman avontur
b.      roman psikologis
c.       roman detektif
d.      roman sosial
e.       roman politik
f.        roman kolektif (1960:31-33).
Sedangkan dalam buku Ensiklopedia Indonesia, novel dibagi jadi lima jenis sebagai berikut:
a.       roman sosial
b.      roman bersejarah
c.       roman tendens
d.      roman keluarga
e.       roman psikologi (jilid III N-Z:1186).





BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pasuruan, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan pada tanggal 24 Februari 2010.
3.2  Bahan dan Alat Penelitian
Bahan dan alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang dapat dilihat pada Lampiran , siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan, dan buku catatan.
3.3  Metode
3.3.1  Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan. Jumlah kelas XI-IA sebanyak tiga kelas dengan jumlah siswa 42 orang tiap kelas.
3.3.2  Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50% dari jumlah siswa di setiap kelas. Untuk mengetahui minat baca siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan dilakukan observasi dengan meneyebarkan angket ke  tiap sampel. Sampel terdiri atas 63 siswa yang dipilih secara acak.
3.3.3  Metode Survei
Tujuan dilakukan survei adalah untuk mengetahui sejauh mana minat baca siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan. Hasil dari angket kemudian dikumpulkan dan dikaji lebih lanjut untuk memperoleh data-data yang diperlukan.
3.3.4  Teknik Penyebaran Angket
Angket yang berupa daftar pertanyaan disebarkan untuk diisi oleh sample penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian.
3.4  Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah lokasi penelitian ditetapkan dan hasil angket telah terkumpul. Data-data hasil angket yang telah terkumpul dicatat. Data-data tersebut adalah presentase siswa yang suka membaca novel, alasan siswa membaca novel, intensitas siswa dalam membaca novel, jenis novel yang paling diminati, manfaat yang diperoleh siswa setelah membaca novel, dan motivasi siswa untuk membaca novel.
3.5  Pengolahan Data
Data yang terkumpul dikaji dan diolah. Kemudian dicantumkan presentase siwa yang suka membaca novel, alasan suka, intesitas dalam membaca, jenis novel yang paling diminati, manfaat, dan  motivasi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan metode penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan sebanyak 78% menyukai novel. Alasan mereka menyukai novel sebagian besar karena novel itu menyenangkan dan digunakan sebagai media hiburan sebab ceritanya menarik, imajinatif dan mudah dimengerti. Kemudian ada juga yang beralasan untuk mengisi waktu luang, hobi, menambah pengetahuan, dll. Jenis novel yang paling diminati oleh siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan adalah roman, kemudian disusul oleh horror, religi, detektif, dll.
Adapun intensitas membaca novel siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan antara 3 sampai 1 novel per bulan dan ada juga yang tergantung dari ada tidaknya novel. Kebanyakan dari mereka memperoleh novel dari meminjam temannya, membeli sendiri, meminjam di perpustakaan, dll.
Kemudian dari membaca novel mereka memperoleh manfaat sebagai berikut :
1.      Menambah ilmu pengetahuan.
2.      Nilai moral atau amanat dari novel yang dapat mereka pelajari.
3.      Media penghibur pada saat waktu luang atau pada saat sedang  suntuk.
4.      Menambah daya imajinasi.
Motivasi siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan untuk membaca novel diperoleh dari :
1.      Novelnya menarik atau adanya rasa ingin tahu. Hal ini bisa diakibatkan karena faktor sampul dari novel tersebut atau isi ceritanya.
2.      Media hiburan yang digunakan untuk mengisi waktu luang, hobi, dan untuk refreshing.
3.      Pengambilan hikmah sehingga dapat memperoleh pelajaran dari hikmah novel tersebut.
4.      Pengaruh orang disekitarnya.
5.      Cita-cita untuk menjadi penulis sehingga dapat menambah bakat.



 


 

BAB V

PENUTUP


Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1.      Sebanyak 78% siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan suka membaca novel dan 22% sisanya tidak menyukai novel.
2.      Alasan terbesar siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan suka membaca novel adalah karena novel itu menyenangkan.
3.      Intensitas membaca novel siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan yaitu satu novel per bulannya.
4.      Jenis novel yang paling diminati oleh siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan adalah roman.

Saran
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:
1.      Bagi siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan hendaknya terus meningkatkan minat baca terhadap novel karena novel memiliki banyak manfaat.
2.      Bagi pihak sekolah, hendaknya memperbanyak jenis bacaan novel di perpustakaan sehingga siswa kelas XI-IA SMA Negeri 1 Pasuruan bersemangat untuk membaca novel di perpustakaan.















DAFTAR PUSTAKA


Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
www.google.com































LAMPIRAN


ANGKET MINAT BACA SISWA  XI-IA
SMA NEGERI 1 PASURUAN

Kelas: XI-IA...
1.      Apakah kamu suka membaca novel?
      a. Ya                      b. Tidak
Alasan : …………….......................................……….
……………………………………………………
2.  Jenis novel apa yang kamu sukai?
       a. Roman              c. Horor
       b. Detektif             d.dll (…………….)
Alasan…………….......................................……………….……………………………………………
3.    Darimana kamu biasanya memperoleh bacaan novel?
a. Perpustakaan        c. Pinjam teman
b. Membeli
4.       Seberapa sering kamu membaca novel dalam jangka waktu 1 bulan?
Jawab : ………novel
5.       Manfaat apa yang kamu peroleh dari membaca novel?
Jawab:…………………………………………….…….………………………………………………
6.       Apa yang menjadi motivasimu untuk membaca novel?
Jawab:…………………………………………….……………………………………………………

       TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar